Minggu, 16 September 2012

Pengolahan citra


Pengertian Pengolahan Citra ( Image Processing)

Pengolahan citra adalah setiap bentuk pengolahan sinyal dimana input adalah gambar, seperti foto atau video bingkai, sedangkan output dari pengolahan gambar dapat berupa gambar atau sejumlah karakteristik atau parameter yang berkaitan dengan gambar. Kebanyakan gambar-teknik pemrosesan melibatkan atau memperlakukan foto sebagai dimensi dua sinyal dan menerapkan standar-teknik pemrosesan sinyal untuk itu, biasanya hal tersebut mengacu pada pengolahan gambar digital,tetapi dapat juga digunakan untuk optik dan pengolahan gambar analog. Akuisisi gambar atau yang menghasilkan gambar input di tempat pertama disebut sebagai pencitraan.


Pengolahan citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra yang banyak melibatkan persepsi visual. Proses ini mempunyai ciri data masukan dan informasi keluaran yang berbentuk citra. Istilah pengolahan citra digital secara umum didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua dimensi dengan komputer. Dalam definisi yang lebih luas, pengolahan citra digital juga mencakup semua data dua dimensi. Citra digital adalah barisan bilangan nyata maupun kompleks yang diwakili oleh bit-bit tertentu.


Umumnya citra digital berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar (pada beberapa sistem pencitraan ada pula yang berbentuk segienam) yang memiliki lebar dan tinggi tertentu. Ukuran ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya titik atau piksel sehingga ukuran citra selalu bernilai bulat. Setiap titik memiliki koordinat sesuai posisinya dalam citra. Koordinat ini biasanya dinyatakan dalam bilangan bulat positif, yang dapat dimulai dari 0 atau 1 tergantung pada sistem yang digunakan. Setiap titik juga memiliki nilai berupa angka digital yang merepresentasikan informasi yang diwakili oleh titik tersebut.

Format data citra digital berhubungan erat dengan warna. Pada kebanyakan kasus, terutama untuk keperluan penampilan secara visual, nilai data digital merepresentasikan warna dari citra yang diolah. Format citra digital yang banyak dipakai adalah Citra Biner (monokrom), Citra Skala Keabuan ( gray scale ), Citra Warna ( true color ), dan Citra Warna Berindeks.

Perangkat sistem pengolah citra dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:
1. Perangkat keras (hardware)
2. Perangkat lunak (software)
3. Intelejensi manusia (brainware)

Ketiga pengelompokkan sistem pengolah citra tersebut sudah menjadi hal mutlak dalam pengolah citra. Dimana pada komputer-komputer saat ini sudah hampir dikatakan memenuhi standart spesifikasi untuk melakukan pengolahan citra. Namun kenyataanya masih banyak perangkat yang lainnya yang perlu kita lengkapi untuk melakukan pengolahan citra, bukan hanya sekedar komputer, melainkan perangkat-perangkat lainnya yang tidak include dalam sebuah komputer atau PC.


PEMAMPATAN CITRA

TUJUAN: meminimalkan kebutuhan memori utk merepresentasikan citra digital. Semakin besar ukuran citra semakin besar memori yang dibutuhkan.
Kebanyakan citra mengandung duplikasi data yg dpt berarti:
1.Besar kemungkinan suatu pixel dgn pixel tetangganya memiliki intensitas yg sama,
shgpenyimpanansetiappixelmemboroskantempat.
2.Citra byk mengandung bagian yg sama, shg tdk perlu dikodekan berulang

Ada 2 proses utama dlm pemampatan citra:
Pemampatan citra (imagecompression)
contoh citra blm dimampatkan dlmformat bitmap dan yg sudah dimampatkan disimpan dlm format JPG dan GIF
- Penirmampatancitra (imagedecompression)
Mengembalikan citra yg termampatkan menjd data bitmap
AplikasiPemampatanCitra
Data transmission, wkt pengiriman data lebih cepat.
contoh: pengiriman gbr lwt fax, video conferencing, download gbr dr internet, Data storing, butuh memori lebih kecil. Contoh: aplikasi basis data gambar, video storage sprti VCD dll.
Kriteria pemampatan citra:
Wkt compression dan decompression sebaiknya cepat Kebutuhan memori
Memori yg dibutuhkan utk merepresentasikan citra sehrusnya berkurang secara berarti.
Pd bbrp metode ukuran memori hasil pemampatan bergtung pd citra itu sendiri.
Citra dgn elemen duplikasi yg byk, misal langit cerah tanpa awan, lantai keramik, umumnya dpt dimampatkan dgn memori lebih sedikit dibanding citra yg mengandung
objek, misal pemdangan alam.
Kualitas
Informasi yg hilang akibat pemampatan seminimal mgkin, agar kualitas ttp diperthankan
kualitas citra bersifat subyektif dan relatif, tergantung penilaian seseorg.
ukuran kualitas hasil pemampatan citra menjadi ukuran kuantitatif mggnakan PSNR,
mngukur perbedaan citra semula dgn hasil pemampatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar